Program Studi PPKn

PPKn-UNTAD.ac.id-Semakin maraknya konflik sosial dimasyarakat, menjadi perhatian penting bagi seluruh elemen, tidak terkecuali perguruan tinggi menjadi bagian terpenting dalam mencegah makin maraknya konflik sosial. Dituntut pemikiran positif, menghargai orang lain, dan tidak mementingkan keinginan sendiri diatas kepentingan orang lain merupakan awal agar konflik itu tidak terjadi. “Saya kira kampus merupakan tempat yang tepat untuk mencegah terjadinya konflik sosial, karena di kampuslah mahasiswa diajarkan bagaimana menghargai pendapat orang lain, pentingnya saling menghormati, dan tidak membedakan antara suku dengan suku yang lain” ungkap ketua prodi PPKn, Hasdin yang didampingi sejumlah dosen pada acara pembukaan kuliah umum di ruang ICT Center Untad, Sabtu (20/5). Kuliah umum ini menghadirkan pembicara kompetitif dibidangnya Prof Dr. H Wahyu, MS dengan mengangkat tema “Integrasi Sosial Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat Mencegah Timbulnya Konflik Sosial”. Dalam kuliah ia mengatakan, terjadinya konflik sosial diakibatkan berbagai macam faktor, salah satunya, keinginan yang berbeda dengan kelompok lain, serta kurangnya menghargai keinginan atau pendapat orang lain. (tim)

PPKn-UNTAD.ac.id-Menciptakan suasana yang nyaman, indah dan rapih menjadi bagian yang terus digalakkan prodi PPKn. Salah satu bentuknya dengan cara menggelar agenda rutin berupa bakti lingkungan kampus. Kegiatan yang berlangsung setiap hari sabtu ini disambut baik oleh mahasiswa, mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan bakti lingkungan kampus (6/5). Tidak hanya para mahasiswa, akan tetapi sejumlah dosen juga turut serta dalam menciptakan suasana yang asri. Para dosen dilingkungan prodi PPKn turun langsung dan berbaur dengan mahasiswa membersihkan halaman sekitaran prodi, menanam pohon, ataupun kegiatan lain yang kiranya dapat menciptakan suasana kampus yang lebih baik. “Kami sangat menyambut baik kegiatan bakti lingkungan kampus ini, banyak hal positif yang didapatkan. Kampus lebih tertata rapih dan kelihatan lebih indah” ungkap Arif salah seorang mahasiswa. (tim)

PPKn-Untad.ac.id-Sebagai bentuk kepedulian One Asian Foundation dalam mengembangkan sumber daya manusia di kawasan asia, lembaga One Asian Foundation menggelar kegiatan General Lecture Series dengan tema “Asian Development Community”(23/9) lalu. Sedikitnya 181 mahasiswa mengikuti kegiatan yang bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya UNTAD. Tak ketinggalan prodi PPKn mengirimkan utusan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan yang berlangsung September 2016 hingga Maret 2017. Koordinator project of One Asian Foundation FKIP UNTAD, Dr Lukman M.Hum, mengatakan One Asian Foundation, merupakan lembaga non pemerintah yang bertujuan menciptakan perdamaian dan keamanan global pada masyarakat asia. “Pada kegiatan ini akan menghadirkan banyak ahli, baik dalam, maupun luar negeri. Selama kegiatan di gelar akan dilaksanakan 15 kali kuliah umum, serta pemberian beasiswa kepada 20 mahasiswa terbaik” jelasnya. Salah seorang mahasiswa PPKn yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan, kegiatan ini sangat menarik untuk diikuti, banyak pengetahuan yang dapat diperoleh, termasuk beasiswa yang ditawarkan juga cukup menggiurkan, sehingga memerlukan kerja keras untuk memperoleh beasiswa tersebut. (tim)

PPKn-Untad.ac.id-Masih minimnya pengetahuan mahasiswa tentang perangkat pembelajaran, prodi PPKn yang bernaung di jurusan IPS menggelar workshop tentang pengembangan perangkat pembelajaraan (7/9) lalu. Tujuan digelarnya kegiatan tersebut, agar mahasiswa lebih memahami secara penuh tentang tata cara pembuatan perangkat pembelajaran yang baik dan sesuai ketentuan. Koordinator prodi PPKn, Hasdin ketika membuka kegiatan, dalam sambutannya mengatakan, sebagai calon guru, pengetahuan tentang perangkat pembelajaran merupakan hal yang sangat penting diketahui dan dikuasai mahasiswa. Persoalan yang terjadi saat ini, tidak sedikit mahasiswa yang belum mengetahui cara membuat perangkat pembelajaran. Sebagian besar diantara mereka membuat perangkat pembelajaran mengambil contoh dari orang lain, akibatnya mereka tidak mampu membuat sendiri. “Saya sering menemukan mahasiswa ketika PPL disekolah tidak tau cara membuat perangkat pembelajaran, mereka hanya mencontek dari teman-temannya. Padahal perangkat pembelajaran merupakan sesuatu yang wajib dikuasai mahasiswa kalau ingin jadi guru” tegasnya. (tim)

PPKn-UNTAD.ac.id-Pembahasan kurikulum kembali digelar prodi PPKn, rapat yang membahas terkait mata kuliah di prodi berlangsung  (16/11) di ruang rapat prodi. Rapat tersebut dihadiri sejumlah dosen dan staf prodi yang membahas tentang banyaknya mata kuliah baru yang perlu mendapat perhatian penting, serta sejumlah mata kuliah yang juga harus direvisi ataupun dihilangkan. Menurut ketua prodi PPKn, Hasdin mengatakan, pembahasan kurikulum ini merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian penting oleh semua dosen, karena banyak mata kuliah yang kandungan isinya sama, dan tidak jauh berbeda dengan mata kuliah sebelumnya. “Kami harus mempelajari betul mana mata kuliah yang layak untuk dimasukkan, ataupun dihilangkan, olehnya itu kami memerlukan masukan semua dosen di prodi PPKn, khususnya yang mempuyai bidang ilmu pada kuliah tersebut” tuturnya. Hasdin menambahkan, rapat pembahasan kurikulum ini mungkin akan sering digelar, hal ini memungkinkan untuk menyatukan pendapat dan pengetahuan dari setiap dosen, agar nantinya mata kuliah baru yang dihadirkan memberikan manfaat yang baik bagi mahasiswa. (tim)

PPKn-UNTAD.ac.id-Prodi PPKn Untad mengadakan kegiatan jalan santai dipelataran gedung Untad. Kegiatan ini dihadiri sejumlah dosen, mahasiswa dan alumni PPKn (24/12). Acara ini menjadi salah satu wadah untuk menjalin silaturahmi antara, mahasiswa, dosen dan para alumni. Meski merupakan kegiatan kali pertama dilakukan, namun antusias para peserta sangat tinggi. Sejumlah mahasiswa, dosen dan para alumni berbaur menjadi satu dalam kegiatan tersebut. Bahkan aksi foto bersama menjadi bagian yang tak terlewatkan dari para peserta. Menurut salah seorang alumni yang kini terdaftar sebagai mahasiswa pasca sarjana Untad, Muliati mengatakan, dengan acara jalan santai yang dilakukan prodi PPKn dapat mempererat kembali tali silaturhami, setelah sebelumnya disibukkan dengan rutinitas masing-masing. (tim)

PKn-UNTAD.ac.id-Prodi PPKn Untad mengadakan kegiatan jalan santai dipelataran gedung Untad. Kegiatan ini dihadiri sejumlah dosen, mahasiswa dan alumni PPKn (24/12). Acara ini menjadi salah satu wadah untuk menjalin silaturahmi antara, mahasiswa, dosen dan para alumni. Meski merupakan kegiatan kali pertama dilakukan, namun antusias para peserta sangat tinggi. Sejumlah mahasiswa, dosen dan para alumni berbaur menjadi satu dalam kegiatan tersebut. Bahkan aksi foto bersama menjadi bagian yang tak terlewatkan dari para peserta. Menurut salah seorang alumni yang kini terdaftar sebagai mahasiswa pasca sarjana Untad, Muliati mengatakan, dengan acara jalan santai yang dilakukan prodi PPKn dapat mempererat kembali tali silaturhami, setelah sebelumnya disibukkan dengan rutinitas masing-masing. (tim)

PPKn-UNTAD.ac.id-Refleksi akhir tahun yang digelar FKIP Untad (21/12) mengagendakan pemberian penghargaan kepada dosen, staf pegawai dan koordinator prodi berprestasi dilingkup FKIP Untad. Kegiatan yang mengusung tema “Mengkritisi Masa Lalu, Menata Masa Depan” tersebut memberikan monimasi penghargaan kepada koordinator prodi PPKn yang dinakhodai Hasdin. Pemberian penghargaan diberikan sebagai bentuk reward kepada koordinator prodi yang selama ini telah bekerja keras dan tepat waktu.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya penghargaan ini, dengan penghargaan yang kami terima merupakan pemicu bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi, dan tentunya apa yang kami terima merupakan kerjasama semua jajaran yang ada di prodi PPKn” terangnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Dekan FKIP Untad, Lukman mengatakan, reward yang diberikan sebagai bentuk terima kasih dan penghargaan atas kinerja yang dilakukan oleh para dosen, pegawai dan koordinator prodi. “Ini akan menjadi agenda tahunan kami selanjutnya, seperti apa yang telah saya janjikan sebelum terpilih menjadi dekan” tutupnya.